Definisi Penyakit Sinusitis
aeonday.com - Penyakit Sinusitis adalah
peradangan dinding sinus yang merupakan rongga kecil yang penuh dengan udara
dan terletak di struktur tulang wajah. Ketika terinfeksi, rongga diisi dengan
lendir dan pembengkakan selaput lendir, sehingga membuat sumbatan. Sinusitis
dibagi menjadi 2, yaitu akut dan kronis (lebih dari 12 minggu).
Pengelompokan
sinusitis itu sendiri berdasarkan durasi gejala. Selain itu, berdasarkan
penyebab sinusitis adalah umum paling dan paling umum, disebabkan oleh bakteri
dan virus. Jika sinusitis disebabkan oleh virus, sinusitis akan menjadi
penyakit menular.
Faktor risiko untuk Penyakit Sinusitis
Ada berbagai
faktor yang meningkatkan risiko seseorang dapat dipengaruhi oleh sinusitis,
antara lain sebagai berikut:
- Kelainan struktur atau bentuk hidung, seperti polip pada hidung atau nasal septum deviasi.
- masalah pernapasan yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap obat jenis tertentu.
- Penderita asma, penderita asma rentan untuk terkena sinusitis kronis.
- paparan berlebihan terhadap asap rokok dan dalam jangka panjang.
- gejala alergi yang terjadi bagi sebagian orang.
Baca Juga : Cara Agar Tidak Tertular Virus Covid 19
Penyebab Penyakit Sinusitis
Kondisi yang dapat
menyebabkan sinusitis meliputi antara lain:
- Flu (flu).
- Alergi rhinitis.
- Polip pada hidung.
- Deviasi septum (bengkok tulang hidung).
- Gejala yang disebabkan oleh alergi bagi beberapa orang.
Gejala Penyakit Sinusitis
Gejala sinusitis
akut meliputi:
- Nyeri pada wajah yang memburuk pada saat menunduk kebawah.
- Adanya cairan kental berwarna Kuning kehijauan dari hidung atau belakang tenggorokan.
- Hidung tersumbat yang menyebabkan kesulitan bernapas.
- Tekanan pada telinga.
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Bau bau mulut.
- Kelelahan.
- Demam.
Sementara itu,
beberapa gejala sinusitis kronis meliputi:
- Adanya cairan kental berwarna Kuning kehijauan dari hidung dan belakang tenggorokan.
- Hidung mampet serta nyeri wajah.
- Kesulitan bernafas seperti orang normal.
- Sakit pada telinga.
- Nyeri pada rahang atas dan gigi.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Bau mulut.
- Mudah merasa lelah.
- Mual.
Diagnosis penyakit sinusitis
Dokter akan
memeriksa hidung dan nyeri pada wajah serta akan diperiksa ke hidung. Selain itu, metode
lain untuk melakukan diagnosis sinusitis juga dapat dilakukan dengan berbagai
berikut:
1. Hidung endoskopi
Sebuah tabung fleksibel (endoskop) yang tipis dengan cahaya serat optik dimasukkan melalui hidung
untuk melihat struktur dan kondisi hidung.
2. Studi pencitraan
Penggunaan MRI
atau CT scan dapat menunjukkan struktur sinus dan daerah hidung secara rinci.
Meskipun tidak dianjurkan untuk sinusitis akut tanpa adanya sebuah komplikasi, namun studi
pencitraan membantu mengidentifikasi kelainan atau komplikasi yang dicurigai.
3. Kultur Hidung dan Sinus
Tes laboratorium
umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosa sinusitis akut. Namun, ketika
kondisi tidak merespon pengobatan atau bahkan lebih buruk, kultur jaringan
untuk membantu menentukan penyebabnya, seperti infeksi bakteri.
3. Melakukan Tes alergi
Jika pemicu pengidap sinusitis akut merupakan penyebab dari alergi, dokter akan menyarankan melakukan tes kulit alergi.
Tes kulit yang aman dan cepat serta membantu untuk menentukan alergen yang
bertanggung jawab untuk hidung flare-up.
Baca Juga : Ciri Ciri Gejala Kanker Stadium Awal
Pengobatan penyakit sinusitis
Pengobatan sinusitis yaitu meliputi sebuah semprotan salin ke are rongga hidung, ini berutujuan untuk
membersihkan bagian rongga hidung, hidung kortikosteroid bertujuan untuk
meredakan peradangan, dekongestan sendiri bertujuan mengurangi kemacetan, dan
antinyeri merupakan sebuah obat untuk menghilangkan rasa sakit pada bagian
wajah atau bagian kepala. Jika sinusitis parah, gigih, dan juga progresif,
diperlukan antibiotik sebagai tindak pengobatan harus dilakukan. sinusitis
bakteri yang ringan sembuh tanpa antibiotik.
Prosedur non-medis
meliputi istirahat, mengkonsumsi banyak cairan, melembabkan rongga hidung
dengan menempatkan handuk hangat pada wajah atau menghirup uap, dan tidur
dengan beberapa bantal, sehingga kepala lebih tinggi dari tubuh dengan tujuan
memfasilitasi pengosongan sinus.
Pencegahan penyakit sinusitis
Pencegahan
cenderung mirip dengan pengobatan non-medis. Selain itu, dianjurkan untuk
menghindari penyebaran infeksi pernafasan karena dapat menyebabkan sinusitis.